Selamat datang kembali rekan-rekan, sudah sekian purnama yang lalu sejak saya menulis terakhir kali dan beberapa tulisan yang masih berupa draf urung saya terbitkan. Terakhir kali menulis, saya menggunakan Bahasa Inggris, guna mendapatkan pengunjung secara internasional, serta membiasakan saya untuk menulis dalam Bahasa Inggris. Namun seiring berjalannya waktu, terlintas dipikiran untuk memperkaya khasanah ilmu rekayasa (engineering) terutama dalam ilmu rekayasa perangkat lunak (software) dalam Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa resmi di mana saya dilahirkan. Setidaknya ini akan melatih kecakapan saya dalam menuliskan atau mendokumentasikan sesuatu dalam Bahasa Persatuan kita.
Dengan demikian, setelah tulisan ini diterbitkan, semua tulisan saya berikutnya akan saya tuliskan dalam Bahasa Indonesia. Meski terkesan aneh karena biasanya tulisan tentang ilmu rekayasa perangkat lunak akan dituliskan dalam Bahasa Inggris, tetapi saya sudah bertekad, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, yakni memperkaya khasanah ilmu yang dituliskan dalam Bahasa Indonesia. Mungkin ini agak bertentangan dengan budaya kita sebagai bangsa pitutur (bicara), namun dimulai dari saya, saya ingin memulai budaya menulis, sehingga tulisan-tulisan tersebut akan berguna di masa-masa yang akan datang.
Ini perandaian saya, mungkin jika nenek moyang kita dulu menuliskan bagaimana cara membuat Candi Borobudur, kita tak perlu menemukan kembali (re-invent) yang dahulu sudah kita kuasai. Pernyataan saya tersebut merupakan opini pribadi saja yang akan terasa hiperbola, untuk mendorong saya lebih keras sehingga kekayaan Bahasa Indonesia sebagai referensi dalam Ilmu Rekayasa bisa lebih memadai.
Semoga di usia saya yang mulai menyandang kepala 3 (tiga), saya bisa lebih dewasa dan bijak, serta memberikan yang terbaik pada bangsa dan negara, terutama patuh pada Sang Ilahi mengikuti Rasul Muhammad SAW guna menjadi khalifah di bumi serta semesta ini.
Sekian.
Comments